Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah pada kesempatan indah ini kita mendapatkan anugrah dari Allah berupa kesehatan dan kesempatan, sehingga kita bisa hadir di tempat ini, dengan niat dan tujuan meletakkan batu harapan dan cita-cita mulia bagi keluarga juga anak-anak kita. Solawat dan salam Allah semoga senantiasa teralihpah-curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w, karena dengan perantara kehadiran dan peran beliau kita bisa merasakan indahnya iman dan Islam seperti saat ini. Bapak/ Ibu dan anak-anakku yang dirahmati Allah SWT.
Pertama-tama saya selaku kepala Sekolah menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh bapak/ibu, dengan menitipkan putra/i-nya di SDI Nurul Bayan Sumenep. Bagi kami kepercayaan dari bapak/ibu adalah sebuah kebanggaan, sebab kami diberi kesempatan dan kepercayaan untuk mendidik dan perantara dalam mengantar harapan dan keinginan bapak/ibu untuk menjadikan putra/i bapak/ibu menjadi anak yang berilmu, berahlak dan memiliki kepribadian yang ulul-albab.
Menjadi anak yang dapat membanggakan kedua orang tua, agama dan bangsa, yang dalam agama disebut dengan anak soleh dan solehah. Tentu untuk mencapai cita-cita dan harapan bapak/ibu juga lembaga kami memiliki acuan dan konsep sebagaimana tertuang dalam prosedur dan aturan lembag ; standart oprasinal pendidikan (SOP). Dimana dengan adanya SOP ini lebaga dapat berjalan sesuai harapan dan keinginan kita bersama. Bapak/ibu dan anak-anakku amanah dan kepercayaan dari bapak/ibu sekalian akan senantiasa menjadi penyemangat bagi saya dan guru-guru dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai pendidik. Bapak/ibu yang dimuliakan oleh Allah SWT. Perlau kami sampaikan, diusia SDI Nurul Bayan Sumenep yang ke 6, kami memiliki cerita haru juga sedih.
Tentu bapak/ibu bertanta apa dan bagaimana cerita tersebut. Mengapa ada cerita sedih juga haru. Bapak/ibu kehidupan ini selalu ada dua sisi baik dan buruk. Dan kita tidak bisa lepas dari dua peristiwa tersebut. Pun dalam perjalanan lembaga yang kami rintis sehingga sampai menjadi seperti sekrang ini. Baiklah, kami tidak akan bercerita hal sedih, kerena kami tidak ingin melibatkan bapak/ibu dalam kesedihan. Biarlah kesedihan itu cukup dirasakan para guru, sebab insyaallah guru-guru di sini sudah mampu melampaui itu semua dengan baik dan insyaallah sangat bijak.
Bagaimana cerita haru itu terjadi, suatu ketika kami memiliki siswa/santri dan wali santri. Kami cerita disini biar bapak ibu tau, dan semoga ini menjadi pelajaran baik kepada saya tentu bapak/ibu sekalian. Wali santri ini seorang buruh, atau kuli bangunan. Anda bisa bayangkan bagaimana kuli atau buruh bangunan "kadang lupa pada waktu dan kewajiban agama" ; tidak solat, berpakaian seperti anak metal. Mohon maaf ke nama-mana pakai celana pendek. Jarang ke masjid dll. Saya tidak hendak mengatakan semua buruh seperti dalam cerita ini. Cuma ini satu kasus yang kebetulan. Tapi bapak/ibu berkat anak yang sekolah di sini, kebetulan anaknya tahfid, bapak dari anak ini kemudian mengalami perubahan baik dari sisi berpakaian dan sikap lainnya. Artinua ada perubahan yang derastis.
Bapaknya yang dulu sering pakai celana pendek dan buka aurat sekarang sudah tidak lagi, malah rajin berjema'ah ke masjid. Saya cerita seperti ini tidak membuat-buat, tapi saya adalah saksinya, karena kebetulan anak dan keluarga bertetangga dengan saya. Bapak/ibu, apa yang dapat kita ambil pelajaran dari cerita yang saya sampaikan ? Al-Qur'an adalah sumber segala ilmu dan petunjuk bagi kehidupan. Siapa yang mengagungkan Al-Qur'an dan mengamalkan maka kehidupannya akan diberi keberkahan dan kemuliyaan. Bukti nyata, dengan anaknya menjadi tahfid di SDI Nurul Bayan, kemudian orang tua yang dulu "tidak dekat dengan Allah" kini menjadi hamba yang taat dan tawaduk, lantaran anaknya menjadi tahfid, dan ini sekaligus sebagai bukti keberkahan dan keagungan Al-Qur'an. Maka perlu bapak/ibu ketahui waktu pertama kali anak-anak datang dan menginjakkan kaki ke sekolah mereka diajarkan mengaji (Al-Qur'an) sebab hal ini sesuai dengan pesan Allah kepada nabi "iqra'". Dan setelah selesai mengaji baru melaksanakan solat dtuha berjamaah.
Teradisi semacam ini saya pikir hanya di SDI Nurul Bayan dan satu-satu-nya. Kalau solat duha saya pikir ada dan banyak lembaga atau sekokah yang mengadopsi dalam kegiatan sekolah. Tapi kalau mengaji al-quran kemudian Solat dan ngaji lagi sebelum solat dtuhur hanya di SDI Nurul Bayan. Pertanyaan mengapa kita tanamkan teradisi sebagaimana kami cerita di atas.
Kita ingin putra dan putri bapak ibu dekat dengan dengan Al-Qur'an. Menjadi insan-insan yang mengamalkan Al-quran, menjadi pribadi mulia di sisi hambanya lebih-lebih di sisi Tuhan yang maha kuasa. Kalau hanya untuk mencetak orang pintar semua bisa, bahkan bah Google pun sangat pintar. Tapi menjadikan manusia yang memiliki wawasan agama (cinta Al-Qur'an) dan akhlak yang baik, ini yang hari jarang kita temukan.
Maka dengan amanah dan kepercayaan dari bapak/ibu saya berkomitmen dan yakin, melalui SDI Nurul Bayan akan lahir generasi baik secara praktik agama, ptofisional, berahlak, berkarakter, serta memiliki semangat ulul-albab.
Sekian sambutan ini, apa bila dalam penyampaian ini ada salah kata saya mohon dimaafkan.
Wassalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah pada kesempatan indah ini kita mendapatkan anugrah dari Allah berupa kesehatan dan kesempatan, sehingga kita bisa hadir di tempat ini, dengan niat dan tujuan meletakkan batu harapan dan cita-cita mulia bagi keluarga juga anak-anak kita. Solawat dan salam Allah semoga senantiasa teralihpah-curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w, karena dengan perantara kehadiran dan peran beliau kita bisa merasakan indahnya iman dan Islam seperti saat ini. Bapak/ Ibu dan anak-anakku yang dirahmati Allah SWT.
Pertama-tama saya selaku kepala Sekolah menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh bapak/ibu, dengan menitipkan putra/i-nya di SDI Nurul Bayan Sumenep. Bagi kami kepercayaan dari bapak/ibu adalah sebuah kebanggaan, sebab kami diberi kesempatan dan kepercayaan untuk mendidik dan perantara dalam mengantar harapan dan keinginan bapak/ibu untuk menjadikan putra/i bapak/ibu menjadi anak yang berilmu, berahlak dan memiliki kepribadian yang ulul-albab.
Menjadi anak yang dapat membanggakan kedua orang tua, agama dan bangsa, yang dalam agama disebut dengan anak soleh dan solehah. Tentu untuk mencapai cita-cita dan harapan bapak/ibu juga lembaga kami memiliki acuan dan konsep sebagaimana tertuang dalam prosedur dan aturan lembag ; standart oprasinal pendidikan (SOP). Dimana dengan adanya SOP ini lebaga dapat berjalan sesuai harapan dan keinginan kita bersama. Bapak/ibu dan anak-anakku amanah dan kepercayaan dari bapak/ibu sekalian akan senantiasa menjadi penyemangat bagi saya dan guru-guru dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai pendidik. Bapak/ibu yang dimuliakan oleh Allah SWT. Perlau kami sampaikan, diusia SDI Nurul Bayan Sumenep yang ke 6, kami memiliki cerita haru juga sedih.
Tentu bapak/ibu bertanta apa dan bagaimana cerita tersebut. Mengapa ada cerita sedih juga haru. Bapak/ibu kehidupan ini selalu ada dua sisi baik dan buruk. Dan kita tidak bisa lepas dari dua peristiwa tersebut. Pun dalam perjalanan lembaga yang kami rintis sehingga sampai menjadi seperti sekrang ini. Baiklah, kami tidak akan bercerita hal sedih, kerena kami tidak ingin melibatkan bapak/ibu dalam kesedihan. Biarlah kesedihan itu cukup dirasakan para guru, sebab insyaallah guru-guru di sini sudah mampu melampaui itu semua dengan baik dan insyaallah sangat bijak.
Bagaimana cerita haru itu terjadi, suatu ketika kami memiliki siswa/santri dan wali santri. Kami cerita disini biar bapak ibu tau, dan semoga ini menjadi pelajaran baik kepada saya tentu bapak/ibu sekalian. Wali santri ini seorang buruh, atau kuli bangunan. Anda bisa bayangkan bagaimana kuli atau buruh bangunan "kadang lupa pada waktu dan kewajiban agama" ; tidak solat, berpakaian seperti anak metal. Mohon maaf ke nama-mana pakai celana pendek. Jarang ke masjid dll. Saya tidak hendak mengatakan semua buruh seperti dalam cerita ini. Cuma ini satu kasus yang kebetulan. Tapi bapak/ibu berkat anak yang sekolah di sini, kebetulan anaknya tahfid, bapak dari anak ini kemudian mengalami perubahan baik dari sisi berpakaian dan sikap lainnya. Artinua ada perubahan yang derastis.
Bapaknya yang dulu sering pakai celana pendek dan buka aurat sekarang sudah tidak lagi, malah rajin berjema'ah ke masjid. Saya cerita seperti ini tidak membuat-buat, tapi saya adalah saksinya, karena kebetulan anak dan keluarga bertetangga dengan saya. Bapak/ibu, apa yang dapat kita ambil pelajaran dari cerita yang saya sampaikan ? Al-Qur'an adalah sumber segala ilmu dan petunjuk bagi kehidupan. Siapa yang mengagungkan Al-Qur'an dan mengamalkan maka kehidupannya akan diberi keberkahan dan kemuliyaan. Bukti nyata, dengan anaknya menjadi tahfid di SDI Nurul Bayan, kemudian orang tua yang dulu "tidak dekat dengan Allah" kini menjadi hamba yang taat dan tawaduk, lantaran anaknya menjadi tahfid, dan ini sekaligus sebagai bukti keberkahan dan keagungan Al-Qur'an. Maka perlu bapak/ibu ketahui waktu pertama kali anak-anak datang dan menginjakkan kaki ke sekolah mereka diajarkan mengaji (Al-Qur'an) sebab hal ini sesuai dengan pesan Allah kepada nabi "iqra'". Dan setelah selesai mengaji baru melaksanakan solat dtuha berjamaah.
Teradisi semacam ini saya pikir hanya di SDI Nurul Bayan dan satu-satu-nya. Kalau solat duha saya pikir ada dan banyak lembaga atau sekokah yang mengadopsi dalam kegiatan sekolah. Tapi kalau mengaji al-quran kemudian Solat dan ngaji lagi sebelum solat dtuhur hanya di SDI Nurul Bayan. Pertanyaan mengapa kita tanamkan teradisi sebagaimana kami cerita di atas.
Kita ingin putra dan putri bapak ibu dekat dengan dengan Al-Qur'an. Menjadi insan-insan yang mengamalkan Al-quran, menjadi pribadi mulia di sisi hambanya lebih-lebih di sisi Tuhan yang maha kuasa. Kalau hanya untuk mencetak orang pintar semua bisa, bahkan bah Google pun sangat pintar. Tapi menjadikan manusia yang memiliki wawasan agama (cinta Al-Qur'an) dan akhlak yang baik, ini yang hari jarang kita temukan.
Maka dengan amanah dan kepercayaan dari bapak/ibu saya berkomitmen dan yakin, melalui SDI Nurul Bayan akan lahir generasi baik secara praktik agama, ptofisional, berahlak, berkarakter, serta memiliki semangat ulul-albab.
Sekian sambutan ini, apa bila dalam penyampaian ini ada salah kata saya mohon dimaafkan.
Wassalamualaikum wr.wb
Komentar
Posting Komentar